Sabtu, 19 Desember 2015

SRK (SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI)



Sasaran adalah sesuatu yang ingin dituju baik individu maupun kelompok.
         Dalam mencapai sasaran mengikuti konsep SMART (specific, measurable, achieveable, result oriented, timely)
Resiko adalah kemungkian untuk bertemu dengan sesuatu yang tidak diinginkan.
Konsekuensi adalah hasil yang didapatkan setelah melakukan sebuah perbuatan di waktu yang lain.
Manfaat SRK diantaranya : terbentuk pola pikir prestatif dan pedoman.
SASARAN
Penjelasan tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan tindakan
Sasaran → individu
             → bersama (komunal)
Metode : manajemen waktu dan plan kerja
RESIKO
Kemungkinan bahaya yang muncul dari suatu usaha.
KONSEKUENSI
Akibat dari suatu resiko
Sasaran → resiko → konsekuensi → hasil → evaluasi
                 Antisipasi
    Konsep smart:
         specific : sasaran dijelaskan secara terperinci
         measurable : dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif
         achieveable : realistis
         result-oriented : berorientasi pada hasil/tujuan
         timely : tepat waktu dalam mencapai tujuan tersebut


    Meminimalisir dan menghindari kegagalan :
         tuliskan sasaran
         membuat komitmen
         motivasi
         membuat rencana cadangan
         do the best
         evaluasi
         berdoa
         berpikir positip

PENGEMBANGAN DIRI



Pengembangan diri adalah perwujudan dari aktualisasi diri proses untuk meuudkan
Manajemen waktu
Waktu : esensi hidup yang sifatnya tidak dapat kembali dan cepat berlalu.
Pengaturan waktu yang buruk:
         Jadwal tidak mandiri
         Terlalu sering have fun
         Sering datang ke acara yang tidak penting
         Sering merasa sibuk
         Suka menunda pekerjaan
         Produktifitas kerja berkurang
*Kuadran I (Mendesak-Penting) → “Si Penunda Pekerjaan”
Akibat : prioritaskan jadwal, kurang akrab, stress, mengabaikan yang penting.
*Kuadran III (Mendesak-Tidak penting)
Suka lakukan hal penting bagi dirinya, padahal tidak penting; suka mendalami masalah kecil.
Akibat : kurang disiplin, hal penting terabaikan, sering merasa dilecehkan.
Tips : jangan sering mengatakan “Iya”
*Kuadran IV (Tidak penting-Tidak mendesak) → “Si Pemalas”
Suka menyia-nyiakan waktu.
Akibat : kurang bertanggung jawab
Tips : tentukan visi misi
*Kuadran II (Penting-Tidak mendesak) → “Si Prioritizer” → paling baguzzzz

Visi: kemampuan untuk melihat harapan
         Mendorong untuk berpikir lebih tajam
         Memungkinkan untuk membuat kemajuan diri
         Memberikan keterarahan hidup
Misi: langkah-langkah yang diyakini kebenarannya untuk mencpai visi
         Luhur
         Fleksibel
         Jelas
         Mengarah ke visi
Self Development
  1. Start with long-range goals and objectives
  2. Relate the day’s activities to those goals
  3. Assign priorities to the day’s task according to priority and to the task degree of concentration required
  4. Stay on track, using the plan to guide you through crises and interruptions

PENGENALAN DIRI



• Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya shingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar.
• Berdasarkan pengetahuan diri dan orang lain, daerah dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah publik, daerah buta, dan daerah yang tidak diketahui.
• Ada empat macam golongan manusia, yaitu Sanguinis (popular), plegmatis (damai), Korelis (kuat), dan melankolis (sempurna).
• Sifat dapat berasal dari keturunan, lingkungan, dan juga kehendak bebas.
Proses mengungkap sifat diri sendiri yang tidak dimengerti menjadi dimengerti dengan tepat.
Tujuan : mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri
Tipe-tipe kepribadian :
Sanguinis (popular)
         Suka bicara
         Humoris
         Emosional
         Ekspresif
         Childies
         Kreatif
         Spontanistas
         Cepat meminta maaf
         Bukan pendendam
         Penuh semangat
         Ingatan kuat pada warna

Koleris (kuat)
         Tipe pemimpin          
         Dinamis                     
         Aktif                         
         Bersaing
         Selalu benar dalam keadaan darurat
         Menekankan fungsi hasil, bukan proses
         Tidak perlu teman

Melankolis (sempurna)
         Penuh pikiran
         Analitis
         Sensitif                      
         Serius
         Idealis
         Tekun
         Perfeksionis
         Berbakat
         Teratur
         Artistik
         Rapi
         Setia
         Puitis

Plegmatis (damai)
         Rendah hati
         Tegar
         Mudah bergaul
         Perhatian
         Tidak tergesa-gesa
         Pendengar yang baik
         Konsisten
         Tenang
         Cerdas
         Santai
         Suka menyembunyikan emosi
         Tidak suka menyinggung

         Menjadi penengah
         Mudah sepakat, mudah bilang “Ya”
         Menghindari konflik
         Suka mengawasi orang
3 Aspek dalam konsep diri:
  1. Pengetahuan
a.      Idenditas forma
b.      Kualifikasi pribadi
c.       Perbandingan antara kita dan orang lain
d.     Ekspresi Verbal “saya adalah...”
  1. Harapan
a.      Idealisme diri
b.      Karakteristik pribadi
c.       Tujuan dari pembentukan jati diri
d.     Ekspresi verbal “saya seharusnya dapat menjadi...”
  1. Penilaian diri
a.      Perbandingan saat saya ini dengan sbelumnya
b.      Semakin besar perbedaan, semakin rendah penghargaan terhadap dirinya
c.       Semakin merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapan ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya

Perubahan konsep diri dan penerapannya dalam kehidupan sehai-hari:
  1. Tahapan untuk mengubah konsep diri
a.      Tetapkan yang akan dicapai
b.      Dapatkan umpan balik dari orang lain
c.       Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
d.     Perbaiki cara bicara terhadap diri sendiri
  1. Penerapan konsep diri di kehidupan sehari-hari
a.      Dapat menyadari kelemahan dan kekurangan
b.      Pandai mengendalikan diri